Jumat, 01 Januari 2016

Palang Pintu Betawi

Pernahkan anda menyaksikan adat betawi palang pintu ketika cara pernikahan atau penyambutan tamu khusus? Lalu bagaimana asal muasal adanya budaya palang pintu?

Banyak versi yang menceritakan asal muasal sejarah terjadinya budaya palang pintu. Berikut ane salah satu versi yang saya dapat ceritakan.


Palang Pintu secara bahasa terdiri dari dua kata palang dan pintu. Palang dalam bahasa betawi adalah Peghalang supaya orang lain atau sesuatu ga bisa lewat, pintu adalah pintu, tempat dimana kita harus lewati untuk menuju sesuatu, jadi bisa diartiin Palang Pintu adalah Tradisi betawi buat ngebuka penghalang orang lain untuk masuk kedaerah tertentu dimana suatu daerah mempunyai jawara (sebagai penghalang/palang) dan biasa di pakai pada acara perkawinan atau bebesanan.

Konon kabarnya pada jaman dulu kalau kita ingin mempersunting seorang mempelai wanita di suatu kampung, sang mempelai pria harus bisa mengalahkan jawara kampung, namun untuk pengantin pria yang memiliki uang dia hanya cukup menyewa jawara untuk mengalahkan jawara kampung pengantin wanita tersebut.

Meskipun asal muasal palang pintu dari sejarah mempersunting pengantin wanita, namun seiring berjalannya waktu, adat budaya buka palang pintu juga dipakai ketika acara penyambutan tamu istimewa, seperti pejabat, ustad, ataupun yang lainnya.

Sanggar Betawi Rumah Joglo yang bertempat di joglo, salah satu sanggar yang masih mempertahankan budaya palang pintu dan menjaga kelestariannya. Banyaknya budaya asing yang masuk ke indonesia, adalah tanggung jawab kita bersama untuk menjaga kelestariannya, sehingga anak cucu kita menjadi penerus dan pecinta budaya indonesia,kalau bukan kita siapa lagi?

Ondel—ondel Betawi

Siapa yang belom pernah mengenal ondel—ondel jakarta?Ondel-ondel adalah bentuk pertunjukan rakyat Betawi yang sering ditampilkan dalam pesta-pesta rakyat. Nampaknya ondel-ondel memerankan leluhur atau nenek moyang yang senantiasa menjaga anak cucunya atau penduduk suatu desa.

Ondel-ondel yang berupa boneka besar itu tingginya sekitar 2,5 meter dengan garis tengah ± 80 cm, dibuat dari anyaman bambu yang disiapkan begitu rupa sehingga mudah dipikul dari dalamnya. Bagian wajah berupa topeng atau kedok, dengan rambut kepala dibuat dari ijuk. Wajah ondel-ondel laki-laki biasanya dicat dengan warna merah, sedangkan yang perempuan warna putih. Bentuk pertunjukan ini banyak persamaannya dengan yang ada di beberapa daerah lain.

Sebenarnya Ondel-ondel adalah tokoh yang di hilangkan pada sendratari reog versi wengker dari Ponorogo adalah tokoh sepasang mahluk halus dengan tubuh raksasa, tetapi karena mengganggu perjalanan Singo Barong. maka dikutuklah merka menjadi Burung gagak dan burung merak dalam bentuk raksasa pula. Namun pada pemerintahan Batara Katong, tokoh-tokoh yang tidak terlalu penting di hilangkan.

Di dalam kesenian Jathilan jawa tengah di kenal dengan Gendruwon gede, di Pasundan dikenal dengan sebutan Badawang, yang sudah ada sejak paska perang bubat yang di bawa pejabat sunda yang masih hidup dengan membawa Angklung Reyog, sedangkan di Bali lebih dikenal dengan nama Barong Landung yang merupakan jenis Barong Bali yang di Bawa raja Airlangga saat menyelamatkan diri. Menurut perkiraan jenis pertunjukan itu sudah ada sejak sebelum tersebarnya agama Islam di Pulau Jawa.

Semula ondel-ondel berfungsi sebagai penolak bala atau gangguan roh halus yang gentayangan. Dewasa ini ondel-ondel biasanya digunakan untuk menambah semarak pesta- pesta rakyat atau untuk penyambutan tamu terhormat, misalnya pada peresmian gedung yang baru selesai dibangun. Betapapun derasnya arus modernisasi, ondel-ondel masih bertahan dan menjadi penghias wajah kota metropolitan Jakarta.

Di sanggar Betawi Rumah Joglo termasuk sanggar yang ikut melestarikan keberadaan ondel — ondel di jakarta. Jika ada yang membutuhkan jasa ondel—ondel betawi untuk semua acara, silahkan menghubungi Sanggar Betawi Rumah Joglo.

Jumat, 25 Desember 2015

Silat Betawi yang ada di Joglo

Betawi adalah salah satu suku yang memiliki banyak warisan silat beladiri yang cukup banyak. Mungkin sudah banyak yang mengenal silat cingkrik dari rawa belong dan masih banyak lagi, lalu silat beladiri apakah yang ada di joglo?

Silat beladiri di daerah joglo juga tidak bisa dipandang sebelah mata,  Silat beladiri Sekojor misalnya, meskipun terkesan jarang dikenal, ternyata silat beladiri ini sudah ad sejak jaman penjajahan belanda.

Bang Amir sebutannya, beliau adalah salah satu penerus dan sekaligus guru besar silat Sekojor yang ada di joglo, permainan silat yang tergolong unik dan cukup menguras tenaga ini ternyata banyak diminati kaum hawa, namun juga tidak sedikit kaum adam yang mempelajarinya.

Beberapa jalan jurus yang cukup dikenal seperti langkah lima kurung dan langkah segitiga menambah keunikan silat Sekojor itu sendiri.

Lalu apakah hanya silat Sekojor yang ada di joglo? Tentu tidak, di Sanggar Betawi Rumah Joglo juga mempelajari silat yang jarang kita dengar, yaitu silat Gamblong, silat yang mempunyai gerakan yang tidak kalah dengan silat lainnya.

Salah satu jurusnya yang cukup terkenal adalah kotek besi, gentus, cakar cina, ceker, dan masih banyak lainnya.

Semoga silat betawi tetap terus maju, dan para penerusnya tidak malu untuk mempelajarinya, Indonesia merdeka karena karena pejuang kita mempelajari silat asli indonesia.